Jumat, 30 Januari 2009

Bagaimana Membaca Serial Number pada sebuah CRT


Mengidentifikasi Serial Number Pada CRT
(Sumber :Zhillan Service Centre)
Semua Layar Monitor atau pun TV Baik yang colour ataupun monochrome mempunyai identitas dengan melihat pada specific code yang terdiri dari angka dan huruf . Dari beberapa code yang terdapat pd tabung crt mempunyai perbedaan karakteristik masing - masing.

Sebagai contoh beberapa layar / tabung CRT colour monitor mempunyai code M34AFA63X03 ini dapat diidentifikasi sebagai 6 bagian : M/34/AFA/63/X/03 

Bagian 1 yaitu Aplikasi / Penerapan 

Untuk Computer Monitor diawali dengan huruf "M"

Sedangkan Untuk Layar / CRT Televisi diawali dengan huruf "A" 

Bagian 2 Yaitu Ukuran diagonal sscreen dalam Centimeter (cm)

Angka "34" diatas Menunjukan ukuran Diagonal screen minimum 34 centimeter atau setara dengan 14 inchi. Sedangkan apabila angkanya menunjukan 36 ini berarti sama dengan ukuran layar 15 inchi dan contoh lainnya lagi untuk diagonal 41centimeter setara dengan 17 inchi.

Bagian 3 yaitu Familly Code

3 huruf "AFA"menunjukan generasi dari tabung secara specific yang mempunyai persamaan karakteristik secara fisik ataupun secara electric .Ketiga huruf diatas ditandai dengan alphabet yang diawali dengan "AAA" diikuti dengan "AAB",kemudian "AAC" dan seterusnya.

Bagian 4 Yaitu Familly/Generasi Number

Angka 63 diatas menunjukan spesific tabung layar di dalam familliy/ generasi code nya. Angka yang berbeda menunjukan bahwa dalam tabung layar dengan familly / generasi yang sama namun mempunyai perbedaan pada diameter pada leher CRT .sebagai contoh angka dengan digit tunggal menunjukan sebagai tabung layar monochrome sedangkan angka dengan digit ganda menunjukan layar tabung colour/ berwarna.

Bagian 5 Yaitu Type phospor

Symbol yang kelima menunjukan penandaan phospor. Huruf "X" diatas adalah tanda dari tabung layar berwarna.Tabung layar monitor mempunyai huruf tunggal yg lain (kecuali ; I, O atau W ) untuk menandakan type phospor yang lain untuk bermacam macam penggunaan.untuk gambar yang monochrome symbol dari phospornya adalah "WW atau huruf kombinasi dari huruf ganda lain kecuali I dan O.

Bagian 6 Yaitu Nilai komponen pada Leher CRT
Symbol yang keenam ini menandakan untuk tabung layar yang mempunyai nilai atau bilangan komponen pada leher CRT.seperti deflection yoke. Spesifikasi ini hanya dipergunakan pada produksi tabung layar tertentu saja.

Kalau ada yang mau nambahin silahkan....

Semoga bermanfaat..

Trafo Flyback


( Sumber :Zhillan Service Centre )


Flyback transformer ialah salah satu komponen yang terdapat pada sebuah Monitor komputer atau Televisi yang menggunakan teknologi CRT atau layar tabung.
Anda pasti pernah mendengar istilah Flyback atau FBT (Flyback transformer).

Trafo Flyback
FBT banyak di jual di pasaran namun untuk mendapatkan yang sesuai dengan part number yg anda butuhkan mungkin ini adalah kendala yg paling klasik yg sering dihadapi oleh para repairman atau teknisi ..sebetulnya ada trik untuk menyiasatinya namun kali ini saya memberikan informasi sekilas saja mengenai permasalahan permasalahan yang sering terjadi pada komponen FBT khususnya pada Monitor CRT Computer.
Pada saat ini beberapa Monitor mempunyai banyak masalah dgn flyback transformer .

Pada beberapa kasus flyback dapat mengalami short circuit setelah penggunaan lebih dari 2 thn.ini disebabkan oleh material dgn kwalitas rendah.sekarang pertanyaannya adalah permasalahan seperti apa yg terjadi pd flyback dan bagaimana mengukur atau mengeceknya dan kapankah perlu diganti. Berikut ini penjelasan yg dapat membantu anda mengidentifikasi beberapa permasalahan pada flyback.

Terdapat 9 Permasalahan yg biasa ditemukan pd flyback problem

1. Short pada lilitan/kumparan primer
2. Capasitor di bagian sekunder pada kondisi open atau short
3. Flyback transformer menjadi menggelembung atau retak seperti hamper pecah
4. Bagian Luar arching short ke ground
5. Bagian dalam arcing diantara lilitan
6. Short di bag dalam high voltage diode pada lilitan/kumparan sekunder
7. Gangguan pada pembagi voltage focus atau screen yg menyebabkan tampilan menjadi blur
8. Kerusakan FBT pd saat full operating voltage (Rusak ketika underload)
9. Short circuit antara lilitan / kumparan primer dan sekunder

Contoh macam jenis kerusakan / sytmptom yg terjadi pd kondisi Short pada lilitan primer

 Blank ( No display dan tdk ada High Voltage )
 Power Blink
 Tegangan B + drop
 Horz output transistor menjadi semakin panas dan kemudian short
 Di sepanjang jalur B+ line terdapat komponen yg meletup,short ,jebol atau terbakar contoh komponen : Dioda U, Fet IRF 630,Elco 47Uf/160V,dll
 Kadang2 Mengakibatkan Blok Power supply (Regulator ) beberapa komponen terbakar


Contoh macam jenis kerusakan / sytmptom yg terjadi pd kondisi Capasitor di bagian dalam FBT short
 Blank ( No display dan tdk ada High Voltage )
 Tegangan B+ Drop
 Dioda pd Bagian Sekunder terbakar atau short
 Horz output transistor akan mudah atau sering putus / short
 Power Blink
 Kadang2 komponen pada Circuit ABL terbakar atau short ( Lokasi circuit ini biasanya terdapat di sebelah / di samping FBT Contoh ( Mon LG 520 Si )
 Bagian Power Mati / Shut down (contoh Compaq V55 / Samtron 4bi)
 Kadang2 Mengakibatkan Blok Power supply (Regulator ) beberapa komponen terbakar ( Contoh Raffles 15 “)

Contoh macam jenis kerusakan / sytmptom yg terjadi pd kondisi Capasitor di bagian dalam FBT kondisi Open ;
 Tidak ada High Voltage ( shutdown )
 Terdengar suara “Tik..Tik..Tik “ Apabila kita ukur Capasitor kemungkinan OK namun break down pada kondisi full operating voltage
 Horz output Transistor akan short dalam beberapa jam atau hitungan hari setelah anda mengganti transistor tersebut.
 Terkadang akan menyebabkan intermittent “No display”
 Gambar yang Terdistorsi
 Kadang2 Mengakibatkan Blok Power supply (Regulator ) beberapa komponen terbakar

Jumat, 19 Desember 2008

Praktikum Komunikasi Data








Praktikum Komunikasi Data

PERCOBAAN VI Wireless – LAN (Indoor)




1. TUJUAN


1. dapat mengetahui cara kerja WLAN
2. dapat melakukan konfigurasi WLAN
3. dapat menggunakan aplikasi WLAN

2. DASAR TEORI

Wireless LAN merupakan salah satu cara komunikasi data yang tidak menggunakan penghubung kawat melainkan melewati udara. Standarisasi yang digunakan adalah IEEE 802.11. Standar yang sudah berada di pasar IEEE 802.11a/b/g

Tipe arsitektur dari Wireless LAN : Infrastrucure vs AdHoc network

Ciri dari jaringan infrastruktur pada wifi, terdapat adanya access point (AP).

Logo perangkat yang mendukung WirelessLAN

Extended Service Set Identifier (ESSID), nama yang digunakan untuk pengelompokan jaringan wireless dengan model infrastruktur.

Perangkat wireless dibagi menjadi 2 kategori, yaitu access point dan perangkat client.

Access Point adalah perangkat wireless yang berguna untuk menyambungkan jaringan kabel (wired) dan jaringan nirkabel (wireless).

Perangkat client adalah perangkat yang digunakan disisi penerima, misal wireless PCMCIA, wireless PCI, atau wireless USB.

Notebook/Laptop keluaran terbaru sudah terintegrasi dengan perangkat wireless internal.

Untuk menggunakan perangkat WIFI di linux diperlukan paket aplikasi Wirelesstools, Paket aplikasi wirelesstools terdiri dari beberapa aplikasi antara lain :

– iwconfig
– iwevent
– iwgetid
– iwlist
– iwpriv
– iwspy

Perintahperintah tersebut digunakan untuk memodifikasi layer 2 dari OSI.

Untuk memodifikasi layer 3 atau yang biasa disebut IP, digunakan perintah ifconfig untuk melakukan perubahan.

Aplikasi Linux yang dapat digunakan untuk memonitoring keadaan jaringan wireless adalah wavemon.

3. PERALATAN

1. Access Point
2. Perangkat Client (PCMCIA, PCI, USB)
3. Laptop
4. Software : wirelesstools, wavemon, ifconfig, ping
5. PDA (optional)

4. LANGKAH PRAKTIKUM
1. Physical Layer
1.Pasangkan perangkat wireless client pada komputer. Apabila menggunakan
laptop, aktifkan dengan menggeser switch wifi pada posisi “on”.

2. Cek dengan perintah
“iwconfig”, apakah perangkat sudah terpasang
dengan benar.

creative:~# iwconfig
lo no wireless extensions.

eth0 no wireless extensions.

Retry min limit:8 RTS thr:off Fragment thr:off
Encryption key:off
Power Management:off

sit0 no wireless extensions.

3. Aktifkan perangkat tersebut dengan perintah “ifconfig eth1 up”. (Apabila
perangkat wireless terdeteksi di eth1, bila lain sesuaikan dengan hasil dari
perintah iwconfig)



2. Datalink Layer


1. Lakukan konfigurasi wireless supaya masuk ke jaringan dengan ESSID
“eepishotspot” dengan perintah :
# iwconfig eth1 essid eepishotspot
2. Lakukan konfigurasi wireless supaya jaringan tersebut menggunakan mode :
Mode Infrastructure
# iwconfig eth1 mode managed
Mode Adhoc
# iwconfig eth1 mode adhoc
3. Catat pada laporan sementara hasil perubahan dengan perintah “iwconfig”.
3. Network Layer

1. Lakukan konfigurasi wireless supaya perangkat tersebut memiliki IP
dengan perintah:
# ifconfig eth1 192.168.0.*

*Tips: ganti * dengan angka 1 – 254, dan jangan ada yang menggunakan angka
yang sama

2. Catat pada laporan sementara hasil perubahan dengan perintah “ifconfig”.
4. Transport Layer

1. Lakukan pengecekan jaringan dengan protokol ICMP, dengan perintah “ping” dengan
tujuan IP address dari komputer yang lain.

# ping 192.168.0.50
*Catatan: IP 192.168.0.50 adalah IP dari komputer lain.

2. Catat pada laporan sementara hasil dari perintah “ping” tersebut.
3. Lakukan monitoring dengan perintah “wavemon”.

5. Lakukan percobaan diatas untuk mode infrastruktur dan adhoc, catat
hasilnya pada laporan sementara

Kamis, 18 Desember 2008

PENGKABELAN ETHERNET

Pengkabelan Ethernet merupakan bahan yang penting, terutama jika Anda ingin mengikuti ujian CCNA.

Jenis – jenis kabel Ethernet yang tersedia adalah :
 Kabel lurus ( Straight-trough )
 Kabel silang ( Crossover )
 Kabel rolled

1. Kabel Lurus
Kabel lurus digunakan untuk menghubungkan :
 Host ke switch atau hub
 Router ke switch atau hub

Empat kawat digunakan pada kabel lurus untuk menghubungkan peralatan Ethernet. Kabel ini relative mudah dibuat . Gambar 1.1 menunujukkan ke-4 kawat yang digunakan dalam kabel Ethernet lurus.

Perhatikan bahwa hanya pin 1, 2 , 3 dan 6 yang digunakan. Cukup hubungkan 1 dengan 1, 2 dengan 2, 3 dengan 3 dan 6 dengan 6, dan Anda akan siap dengan jaringan Anda. Namun perlu dingat bahwa ini hanya akan menjadi kabel Ethernet saja, dan tidak akan bekarja dengan Voice, Token Ring dll.

2. Kabel Silang
Kabel Silang dapat digunakan untuk menghubungkan :
 Switch ke switch
 Hub ke hub
 Host ke host
 Hub ke switch
 Router langsung ke host

Menggunakan empat buah kabel yang sama dengan kawat – kawat yang digunakan pada kabel lurus, namun dengan cara menghubungkan menghubungkan pin yang berbeda. Gambar 1.2. menunujukkan bagaimana menghubungkan keempat kawar tersebut.
Kita menghubungkan [in 1 dengan pin 3, dan pin 2 dengan pin 6 pada setiap ujung kabel.

3. Kabel Rolled
Meskipun kabel rolled tidak digunakan untuk menghubungkan koneksi ke jaringan Ethernet, ia digunakan untuk menghubungkan sebuah host dengan port komunikasi serial dari konsol router.
Jika Anda memiliki router atau switch Cisco, Anda akan menggunakan kabel ini untuk menggunakan PC Anda yang sedang menjalankan HyperTerminal dengan perangkat keras Cisco. Delapan kabel digunakan untuk mengirim informasi, seperti di jaringan Ethernet. Gambar 1.3 menunujukan kedelapan kawat dalam kabel rolled.

Ini mungkin kabel yang paling mudah dibuat. Anda hanya perlu memotong salah satu ujung kabel lurus dan membalik posisi kawatnya.
1.Begitu Anda memiliki kabel yang tepat terhubung dari PC Anda ke router atau switch Cisco, Anda dapat memulai HyperTerminal untuk membuat koneksi konsol dan melakukan konfigurasi pada alat tersebut.
2.Pilih port komunikasi ( Communication port ) apakah COM 1 atau COM 2, bergantung pada PC Anda.
3.Dan aturlah settingan portnya.

JARINGAN NIRKABEL ( WIRELESS )

Kita tidak akan lengkap tanpa membahas tentang jaringan nirkabel, hal ini karena beberapa tahun yang lalu, teknologi ini masih jarang digunakan, pada tahun 1996, banyak orang yang masih belum mempunyai alamat e-mail. Tentu tidak semuanya, tetapi saat ini hampir semua orang memiliki alamat e-mail, dan hal yang sama terjadi di dunia jaringan nirkabel. Ini karena jaringan nirkabel terlalu menyenangkan untuk tidak digunakan. Saya yakin bahwa dianatara Anda ada yang mungkin memiliki jaringan nirkabel di rumah. Jika tidak mungkin Anda memilikinya di sekolah. Untuk alasan ini, saya akan membahas berbagai jenis jaringan nirkabel, termasuk kecepatan dan batasan jaraknya.

Jenis – jenis jaringan nirkabel :

1. LAN Nirkabel Pita –Sempit ( Narrowband Wireless LAN).
Radio pita sempit, sesuai dengan namanya, menggunakan frekuensi radio yang sangat sempit dalam meneruskan informasi atau data. Masalah interferensi dihindari dengan mengarahkan pengguna – pengguna ke dalam frekuensi – frekuensi saluran yang berbeda. Jarak yang dijangkau cukup baik, namun kecepatannya sangat tidak mencukupi untuk pengguna diperusahaan. Ditambah lagi Anda harus memiliki perlengkapan dari vendor tertentu untuk menjalankannya, dan membeli lisensi PC untuk menjalankan frekuensi tersebut ditemapat Anda.

2Layanan Komunikasi Personal (Personal Communication Services, PCS)
PCS mencakup layanan komunikasi bergerak, portabel dan layanan bantuan untuk perorangan dan bisnis. Federal Communication Commision (FCC) mendefinisikan PCS sebagai pilihan komunikasi bergerak (mobile) dan tetap (fixed) untuk perorangan dan bisnis yang dapat dicakup oleh berbagai jaringan yang tersedia. PCS pita-sempit (narrowband) dan pita lebar (broaddband) merupakan yang ada saat ini.


3.PCS Pita-sempit (Narrowband PCS)
PCS pita-sempit membutuhkan spektrum frekuensi yang lebih kecil. Dengan lisensi untuk PCS pita-sempit Anda dapat memperoleh layanan seperti paging dua arah dan atau messaging dua arah. Orang yang memiliki PDA dapat menerima dan mengirim e-mail nirkabel, melalui sinyal microwave. Dengan PCS pita – sempit Anda juga bisa memperoleh layanan canggih seperti telemetri nirkabel, yaitu memantau perlengkapan bergerak dan statis dari jarak jauh. Melakukan hal seperti memanatau dari jauh meteran listrik dari sebuah perusahaan listrik, yang disebut automatic meter reading ( AMR ) dimungkinkan dengan teknologi ini.

4.PCS Pita-Lebar (Boadband PCS)
PCS pita-lebar digunakan untuk banyak jenis layanan nirkabel, baik radio bergerak maupun tetap. Yang bergerak mencakup layanan suara dan layanan data dua arah yang biasanya digunakan diperalatan multiofungsi seperti kamera digital dan telephone selular, du dunia industri layanan seperti ini sering disebut Layanan Telephone Bergerak dan Layanan Data Bergerak. Penyedia jasanya adalah perusahaan – perusahaan yang memiliki banyak Spektrum frekuensi PCS pita-lebar, Seperti AT&T Wireless, Verizon dan Sprint PCS.

5.Satelit.
Dengan layanan satelit, kecepatan yang Anda pperoleh cukup baik, bisa mencapai 1Mbps untuk upload dan 2Mbps untuk download. Tetapi akan ada waktu tunda yang menjengkelkan pada saat koneksi, sehingga ia tidak cocok untuk lalu lintas data yang hanya diperlukan sewaktu- waktu (bursty). Berita baiknya adalah kecepatannya semakin meningkat, akan tetapi kecepatan lewat LAN Nirkabel masih jauh lebih baik. Keuntungan nyata dari sebuah jaringan berbasis satelit adalah area jangkauan geografisnya bisa sangat luas.

6.LAN Nirkabel Infra Merah (Infrared Wireless LAN)
Dijaringan ini kita memiliki banyak kebalikan dari yang sebelumnya. Teknologi ini bekerja dengan sangat baik untuk menangani lalu lintas data yang yang pendek dan tiba – tiba melonjak di sektor Personal Area Network (PAN). Kecepatannya telah meningkat juga, namun jarak jangjaunnya masih sangat terbatas. Biasanya digunakan untuk memindahkan data dari laptop ke laptop atau dari laptop ke PDA. Kecepatannya antara 115 kbps sampai 4 Mbps, akan tetapi spesifikasi baru yang disebut Very Fast Infrared (VFIR) dikhabarkan akan memiliki kecepatan sampai 16 Mbps.

7.LAN Nirkabel Spektrum Tersebar (Spread Spectrum Wireless LAN)
LAN Nirkabel Anda umumnya menggunakan apa yang disebut spektrum tersebar, yaitu : teknik Frekuensi radio pita-lebar yang pertama kali dibuat oleh kalangan militer, sehingga teknik ini cukup dapat diandalkan dan aman. WLAN paling populer saat ini adalah 802.11b yang bekerja sampai 11 Mbps, namun spesifikasi baru 802.11g bisa mencapai 22 Mbps dan lebih bergantung pada pembuat peralatannya. Ditambah lagi, 802.11a yang baru yang bekerja di 5GHz dan dapat mencapai bandwidth 50 Mbps- dan ia akan mencapai 100 Mbps dalam waktu dekat. Tetapi jarak yang dapat dicapai oleh 802.11a masih lebih kecil dibandingkan teknologi 2,4Ghznya, 802.11b dan 802.11g yang bisa mencapai 300 kaki. Jadi pada dasarnya, 802.11b/g akan digunakan di dalam ruangan, dan 802.11a di luar ruangan dengan jangkauan lebih pendek tetapi dengan kebutuhan bandwidth yang besar, namun pasar untuk WLAN masih tergolong baru dan tidak ada yang tahu bagi masa depan teknologi – teknologi WLAN ini.

PROSEDUR INSTALASI WIRELESS LAN

PROSEDUR INSTALASI WIRELESS LAN
Peralatan
1.Kompas dan peta topografi
2.Penggaris dan busur derajat
3.Pensil, penghapus, alat tulis
4.GPS, altimeter, klinometer
5.Kaca pantul dan teropong
6.Radio komunikasi (HT)
7.Orinoco PC Card, pigtail dan PCI / ISA adapter
8.Multimeter, SWR, cable tester, solder, timah, tang potong kabel
9.Peralatan panjat, harness, carabiner, webbing, cows tail, pulley
10.Kunci pas, kunci ring, kunci inggris, tang (potong, buaya, jepit), obeng set, tie rap, isolator gel, TBA, unibell
11.Kabel power roll, kabel UTP straight dan cross, crimping tools, konektor RJ45
12.Software AP Manager, Orinoco Client, driver dan AP Utility Planet, firmware dan operating system (NT, W2K, W98 / ME, Linux, FreeBSD + utilitynya)

Survey Lokasi
1.Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan GPS dan kompas pada peta
2.Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang (obstructure) sepanjang path
3.Hitung SOM, path dan acessories loss, EIRP, freznel zone, ketinggian antena
4.Perhatikan posisi terhadap station lain, kemungkinan potensi hidden station, over shoot dan test noise serta interferensi
5.Tentukan posisi ideal tower, elevasi, panjang kabel dan alternatif seandainya ada kesulitan dalam instalasi
6.Rencanakan sejumlah alternatif metode instalasi, pemindahan posisi dan alat

Pemasangan Konektor
1.Kuliti kabel coaxial dengan penampang melintang, spesifikasi kabel minimum adalah RG 8 9913 dengan perhitungan losses 10 db setiap 30 m
2.Jangan sampai terjadi goresan berlebihan karena perambatan gelombang mikro adalah pada permukaan kabel
3.Pasang konektor dengan cermat dan memperhatikan penuh masalah kerapian
4.Solder pin ujung konektor dengan cermat dan rapi, pastikan tidak terjadi short
5.Perhatikan urutan pemasangan pin dan kuncian sehingga dudukan kabel dan konektor tidak mudah bergeser
6.Tutup permukaan konektor dengan aluminium foil untuk mencegah kebocoran dan interferensi, posisi harus menempel pada permukaan konektor
7.Lapisi konektor dengan aluminium foil dan lapisi seluruh permukaan sambungan konektor dengan isolator TBA (biasa untuk pemasangan pipa saluran air atau kabel listrik instalasi rumah)
8.Terakhir, tutup seluruh permukaan dengan isolator karet untuk mencegah air
9.Untuk perawatan, ganti semua lapisan pelindung setiap 6 bulan sekali
10.Konektor terbaik adalah model hexa tanpa solderan dan drat sehingga sedikit melukai permukaan kabel, yang dipasang dengan menggunakan crimping tools, disertai karet bakar sebagai pelindung pengganti isolator karet

Pembuatan POE
1.Power over ethernet diperlukan untuk melakukan injeksi catu daya ke perangkat Wireless In A Box yang dipasang di atas tower, POE bermanfaat mengurangi kerugian power (losses) akibat penggunaan kabel dan konektor
2.POE menggunakan 2 pair kabel UTP yang tidak terpakai, 1 pair untuk injeksi + (positif) power dan 1 pair untuk injeksi – (negatif) power, digunakan kabel pair (sepasang) untuk menghindari penurunan daya karena kabel loss
3.Perhatikan bahwa permasalahan paling krusial dalam pembuatan POE adalah bagaimana cara mencegah terjadinya short, karena kabel dan konektor power penampangnya kecil dan mudah bergeser atau tertarik, tetesi dengan lilin atau isolator gel agar setiap titik sambungan terlindung dari short
4.Sebelum digunakan uji terlebih dahulu semua sambungan dengan multimeter

Instalasi Antena
1.Pasang pipa dengan metode stack minimum sampai ketinggian 1st freznel zone terlewati terhadap obstructure terdekat
2.Perhatikan stabilitas dudukan pipa dan kawat strenght, pasang dudukan kaki untuk memanjat dan anker cows tail
3.Cek semua sambungan kabel dan konektor termasuk penangkal petir bila ada
4.Pasang antena dengan rapi dan benar, arahkan dengan menggunakan kompas dan GPS sesuai tempat kedudukan BTS di peta
5.Pasang kabel dan rapikan sementara, jangan sampai berat kabel menjadi beban sambungan konektor dan mengganggu gerak pointing serta kedudukan antena
6.Perhatikan dalam memasang kabel di tower / pipa, jangan ada posisi menekuk yang potensial menjadi akumulasi air hujan, bentuk sedemikian rupa sehingga air hujan bebas jatuh ke bawah

Instalasi Perangkat Radio
1.Instal PC Card dan Orinoco dengan benar sampai dikenali oleh OS tanpa konflik dan pastikan semua driver serta utility dapat bekerja sempurna
2.Instalasi pada OS W2K memerlukan driver terbaru dari web site dan ada di CD utility kopian, tidak diperlukan driver PCMCIA meskipun PNP W2K melakukannya justru deteksi ini menimbulkan konflik, hapus dirver ini dari Device Manager
3.Instalasi pada NT memerlukan kecermatan alokasi alamat IO, IRQ dan DMA, pada BIOS lebih baik matikan semua device (COM, LPT dll.) dan peripheral (sound card, mpeg dll.) yang tidak diperlukan
4.Semua prosedur ini bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 menit tidak termasuk instalasi OS, lebih dari waktu ini segera jalankan prosedur selanjutnya
5.Apabila terus menerus terjadi kesulitan instalasi, untuk sementara demi efisiensi lakukan instalasi dibawah OS Win98 / ME yang lebih mudah dan sedikit masalah
6.Pada instalasi perangkat radio jenis Wireless In A Box (Mtech, Planet, Micronet dlll.), terlebih dahulu lakukan update firmware dan utility
7.Kemudian uji coba semua fungsi yang ada (AP, Inter Building, SAI Client, SAA2, SAA Ad Hoc dll.) termasuk bridging dan IP Addressing dengan menggunakan antena helical, pastikan semua fungsi berjalan baik dan stabil
8.Pastikan bahwa perangkat Power Over Ethernet (POE) berjalan sempurna

Pengujian Noise
1.Bila semua telah berjalan normal, install semua utility yang diperlukan dan mulai lakukan pengujian noise / interferensi, pergunakan setting default
2.Tanpa antena perhatikan apakah ada signal strenght yang tertangkap dari station lain disekitarnya, bila ada dan mencapai good (sekitar 40 % – 60 %) atau bahkan lebih, maka dipastikan station tersebut beroperasi melebihi EIRP dan potensial menimbulkan gangguan bagi station yang sedang kita bangun, pertimbangkan untuk berunding dengan operator BTS / station eksisting tersebut
3.Perhatikan berapa tingkat noise, bila mencapai lebih dari tingkat sensitifitas radio (biasanya adalah sekitar – 83 dbm, baca spesifikasi radio), misalnya – 100 dbm maka di titik station tersebut interferensinya cukup tinggi, tinggal apakah signal strenght yang diterima bisa melebihi noise
4.Perhitungan standar signal strenght adalah 0 % – 40 % poor, 40 % - 60 % good, 60 % - 100 % excellent, apabila signal strenght yang diterima adalah 60 % akan tetapi noisenya mencapai 20 % maka kondisinya adalah poor connection (60 % - 20 % - 40 % poor), maka sedapat mungkin signal strenght harus mencapai 80 %
5.Koneksi poor biasanya akan menghasilkan PER (packet error rate – bisa dilihat dari persentasi jumlah RTO dalam continous ping) diatas 3 % – 7 % (dilihat dari utility Planet maupun Wave Rider), good berkisar antara 1 % - 3 % dan excellent dibawah 1 %, PER antara BTS dan station client harus seimbang
6.Perhitungan yang sama bisa dipergunakan untuk memperhatikan station lawan atau BTS kita, pada prinsipnya signal strenght, tingkat noise, PER harus imbang untuk mendapatkan stabilitas koneksi yang diharapkan
7.Pertimbangkan alternatif skenario lain bila sejumlah permasalahan di atas tidak bisa diatasi, misalkan dengan memindahkan station ke tempat lain, memutar arah pointing ke BTS terdekat lainnya atau dengan metode 3 titik (repeater) dll.

Perakitan Antena
1.Antena microwave jenis grid parabolic dan loop serta yagi perlu dirakit karena terdiri dari sejumlah komponen, berbeda dengan jenis patch panel, panel sector maupun omni directional
2.Rakit antena sesuai petunjuk (manual) dan gambar konstruksi yang disertakan
3.Kencangkan semua mur dan baut termasuk konektor dan terutama reflektor
4.Perhatikan bahwa antena microwave sangat peka terhadap perubahan fokus, maka pada saat perakitan antena perhatikan sebaik-baiknya fokus reflektor terhadap horn (driven antena), sedikit perubahan fokus akan berakibat luas seperti misalnya perubahan gain (db) antena
5.Beberapa tipe antena grid parabolic memiliki batang extender yang bisa merubah letak fokus reflektor terhadap horn sehingga bisa diset gain yang diperlukan

Pointing Antena
1.Secara umum antena dipasang dengan polarisasi horizontal
2.Arahkan antena sesuai arah yang ditunjukkan kompas dan GPS, arah ini kita anggap titik tengah arah (center beam)
3.Geser antena dengan arah yang tetap ke kanan maupun ke kiri center beam, satu per satu pada setiap tahap dengan perhitungan tidak melebihi ½ spesifikasi beam width antena untuk setiap sisi (kiri atau kanan), misalkan antena 24 db, biasanya memiliki beam width 12 derajat maka, maksimum pergeseran ke arah kiri maupun kanan center beam adalah 6 derajat
4.Beri tanda pada setiap perubahan arah dan tentukan skornya, penentuan arah terbaik dilakukan dengan cara mencari nilai average yang terbaik, parameter utama yang harus diperhatikan adalah signal strenght, noise dan stabilitas
5.Karena kebanyakan perangkat radio Wireless In A Box tidak memiliki utility grafis untuk merepresentasikan signal strenght, noise dsb (kecuali statistik dan PER) maka agar lebih praktis, untuk pointing gunakan perangkat radio standar 802.11b yang memiliki utility grafis seperti Orinoco atau gunakan Wave Rider
6.Selanjutnya bila diperlukan lakukan penyesuaian elevasi antena dengan klino meter sesuai sudut antena pada station lawan, hitung berdasarkan perhitungan kelengkungan bumi dan bandingkan dengan kontur pada peta topografi
7.Ketika arah dan elevasi terbaik yang diperkirakan telah tercapai maka apabila diperlukan dapat dilakukan pembalikan polarisasi antena dari horizontal ke vertical untuk mempersempit beam width dan meningkatkan fokus transmisi, syaratnya kedua titik mempergunakan antena yang sama (grid parabolic) dan di kedua titik polarisasi antena harus sama (artinya di sisi lawan polarisasi antena juga harus dibalik menjadi vertical)

Pengujian Koneksi Radio
1.Lakukan pengujian signal, mirip dengan pengujian noise, hanya saja pada saat ini antena dan kabel (termasuk POE) sudah dihubungkan ke perangkat radio
2.Sesuaikan channel dan nama SSID (Network Name) dengan identitas BTS / AP tujuan, demikian juga enkripsinya, apabila dipergunakan otentikasi MAC Address maka di AP harus didefinisikan terlebih dahulu MAC Address station tersebut
3.Bila menggunakan otentikasi Radius, pastikan setting telah sesuai dan cobalah terlebih dahulu mekanismenya sebelum dipasang
4.Perhatikan bahwa kebanyakan perangkat radio adalah berfungsi sebagai bridge dan bekerja berdasarkan pengenalan MAC Address, sehingga IP Address yang didefinisikan berfungsi sebagai interface utility berdasarkan protokol SNMP saja, sehingga tidak perlu dimasukkan ke dalam tabel routing
5.Tabel routing didefinisikan pada (PC) router dimana perangkat radio terpasang, untuk Wireless In A Box yang perangkatnya terpisah dari (PC) router, maka pada device yang menghadap ke perangkat radio masukkan pula 1 IP Address yang satu subnet dengan IP Address yang telah didefinisikan pada perangkat radio, agar utility yang dipasang di router dapat mengenali radio
6.Lakukan continuos ping untuk menguji stabilitas koneksi dan mengetahui PER
7.Bila telah stabil dan signal strenght minimum good (setelah diperhitungkan noise) maka lakukan uji troughput dengan melakukan koneksi FTP (dengan software FTP client) ke FTP server terdekat (idealnya di titik server BTS tujuan), pada kondisi ideal average troughput akan seimbang baik saat download maupun up load, maksimum troughput pada koneksi radio 1 mbps adalah sekitar 600 kbps dan per TCP connection dengan MTU maksimum 1500 bisa dicapai 40 kbps
8.Selanjutnya gunakan software mass download manager yang mendukung TCP connection secara simultan (concurrent), lakukan koneksi ke FTP server terdekat dengan harapan maksimum troughput 5 kbps per TCP connection, maka dapat diaktifkan sekitar 120 session simultan (concurrent), asumsinya 5 x 120 = 600
9.Atau dengan cara yang lebih sederhana, digunakan skala yang lebih kecil, 12 concurrent connection dengan trouhput per session 5 kbps, apa total troughput bisa mencapai 60 kbps (average) ? bila tercapai maka stabilitas koneksi sudah dapat dijamin berada pada level maksimum
10.Pada setiap tingkat pembebanan yang dilakukan bertahap, perhatikan apakah RRT ping meningkat, angka mendekati sekitar 100 ms masih dianggap wajar